Jumat, 20 Desember 2013

Aku Suka Mentari


         Aku suka mentari, dan sore ini mentari bagai tersenyum cerah dengan sejuta pesonanya. Aku merasa bagai awan yang berjalan dan terhampiri oleh mentari di sekeliling geraknya. Saling  berdampingan namun tak menyatu. Mengungkap isyarat berbeda seolah bercakap bersama. Bertanya penuh keramahan pada awan meski burung burung terbang dibawah cahayanya.

         Aku suka dengan mentari, dan kali ini ia penuh tawa dan keramahan. Sinarnya kini telah memancar tak tertutupi oleh pekatnya mendung yang mengintainya untuk bersinar. Serasa, kali ini ia tidak cukup enggan untuk menyapaku. Rasanya takkan pernah bisa terungkapkan oleh rasa. Sang mentari kini bersinar dihadapanku.

         Aku suka mentari, meski hadirnya terasa terlampau jauh. Meski cahayanya tidak hanya terfokus padaku. Tapi, itulah alasan kenapa aku suka dengan mentari. Terkadang, memang cahayanya terasa panas. Namun,, panas itu membentuk sebuah kehangatan. Terkadang, sinarnya memang terasa membakar. Namun,, dapat menciptakan sejuta manfaat untuk umat. Bagiku mentari begitu indah, dan inilah cara pandangku untuknya.

         Aku suka mentari, dan beberapa hari ini ia tampakkan sisi lainnya. Subhanallah, dia memang begitu berbeda. Tak sekerlip bintang dimalam hari, dan tak seindah purnama. Namun menyimpan sejuta makna. Dan faktanya, bintang berkerlip dan purnama bersinar karena terpantul oleh sinarnya. Luar biasa.. ia menyinari dan terus bersinar.

        Aku suka mentari, dan aku ingin selalu menatapnya. Sayangnya, melihatnya tak semudah yang terangankan. Ada ingin tak ada gaya. Cahayanya begitu menyilaukan. Membuat orang hanya dapat tertunduk ketika melihatnya. Tau kenapa? Karena mentari malu untuk dilihat.

Mentari memang unik, mentari memang indah, mentari memang mengagumkan dan mentari memang penuh makna….

Mentari so beautifull….

Dan aku,, suka mentari….. ^^

Pondok Ilmu, 1 Agustus 2011
Jabbal Nur, 1 Ramadhan 1432 H


Tidak ada komentar:

Posting Komentar